Sabtu, 30 April 2011

Materi Kenampakan Alam

KENAMPAKAN ALAM INDONESIA

Wilayah Indonesia secara garis besar terdiri dari wilayah daratan dan wilayah perairan.

I.       Wilayah Daratan
Merupakan bagian permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat.  Terdiri dari :

1. Dataran Rendah
·         Merupakan dataran yang memiliki ketinggian 0 – 500 m dpl.
·         Biasanya dimanfaatkan untuk pertanian tanah sawah, permukimam dan perindustrian.

2. Dataran Tinggi
·         Merupakan dataran yang memiliki ketinggian lebih dari 600 m dpl.
·         Contoh :  Dieng (Jawa Tengah), Ijen (Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat) dan Gayo (Aceh)

3. Pantai
·         Merupakan perbatasan wilayah daratan dan perariran laut.
·         Terdiri dari pantai curam dan pantai landai.
·         Pantai curam adalah pesisir atau tepi laut yang terjal.  Contoh :  pantai di selatan pulau Jawa, pantai Pacitan (Jawa Timur)
·         Pantai landai adalah pesisir atau tepi laut yang daratannya menurun sedikit demi sedikit ke arah laut.  Contoh :  pantai di utara pulau Jawa, pantai Ancol.

4. Pengunungan
·         Merupakan rangkaian gunung yang sambung menyambung satu sama lain dan memiliki ketinggian lebih dari 600 m dpl.
·         Contoh : 
a.    pegunungan Jayawijaya di Papua  (5.030 m dpl)
b.    pegunungan Bukit Barisan di Sumatra Barat
c.    pegunungan Serayu, pegunungan Tengger, pegunungan Dieng di pulau Jawa
d.    pegunungan Kapuas, pegunungan Iban di perbatasan Malaysia dan Kalimantan
e.    pegunungan Schwaner dan pegunungan Muller di propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
f.    pegunungan Beludawa di Sulawesi Utara dan Gorontalo
g.    pegunungan Utilemba di Gorontalo
h.    pegunungan Verbeek di perbatasan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan
i.     pegunungan Mekongga di Sulawesi Tenggara
j.     pegunungan Quarles di Sulawesi Selatan

5. Gunung
·         Merupakan bukit yang sangat besar dan tinggi dengan ketinggian biasanya 600 m dpl
·         Terdiri dari gunung berapi atau gunung aktif dan gunung tidak berapi atau gunung tidak aktif.
·         Gunung berapi adalah gunung yang di dalamnya terdapat lahar panas.  Contoh :  Peutsago di Aceh (2.081 m), gunung Geureudong di Aceh (2.240 m), gunung Burnitelong di Aceh (2.617 M), gunung Anak Krakatau di selat Sunda (913 m), gunung Malabar di Jawa Barat (2.221 m), gunung Liangpran di Kalimantan Timur (2.240 m), gunung Gandadiwata di Sulawesi Selatan (3.017 m), gunung Merapi di Jawa Tengah (2.912 m).
·         Gunung tertinggi di pulau Sumatra adalah gunung Kerinci (3.085 m)
·         Gunung tertinggi di puau Jawa adalah gunung Semeru (3.677 m)
·         Gunung tertinggi di pulau Kalimantan adalah gunung Raya (2.272 m)
·         Gunung tertinggi di pulau Sulawesi adalah gunung Rantekompola tau Rantemario (3.440 m)

6. Lembah (Ngarai)
·         Merupakan tanah yang lebih rendah dari sekitarnya yang berada di tepi kiri dan kanan sungai serta kaki gunung.
·         Lembah terbentuk karena pengikisan oleh air atau dapat juga terjadi karena peretakan pada permukaan bumi.
·         Lembah biasanya merupakan daerah yang subur
·         Contoh :  lembah Anai dan Ngarai Sianok di Sumatra Barat, yang lembah Baliem di Papua

7. Tanjung (Semenanjung)
·         Merupakan daratan yang menjorok ke laut.
·         Tanjung yang besar dan memanjang disebut jazirah.
·         Tanjung di Indonesia sering digunakan sebagai taman nasional contohnya :  tanjung Putting di Kalimantan Tengah, dan semenanjung Ujung Kulon di Banten

II.     Wilayah Perairan 
Merupakan bagian dari bentang alam di permukaan bumi yang menempati wilayah yang luas dan digenangi air.  Terdiri dari :

1. Sungai
·         Merupakan aliran air yang besar di wilayah daratan,
·         Bagian hulu sungai merupakan tempat mata air.  Biasanya terdiri atas anak-anak sungai.
·         Tempat pertemuan air laut dan aliran  sungai disebut muara sungai.
·         Sungai terpanjang di Indonesia adalah sungai Kapuas Besar di Kalimantan Barat (1.010 km)
·         Sungai terpanjang di Papua adalah sungai Memberamo (670 km)
·         Sungai terpanjang di pulau Sumatra adalah sungai Batanghari (673 km)
·         Di Kalimantan Selatan sungai juga digunakan sebagai tempat jual beli yang disebut pasar apung terdapat di pertemuai sungai Martapura dengan sungai Barito di Banjarmasin.

2. Danau
·         Merupakan genagan air yang sant luas dan dikelilingi oleh daratan.
·         Danau terdiri atas danau alam dan danau buatan
·         Danau alam adalah danau yang terjadi secara alamiah.  Contoh danau Toba di Sumatra Utara.
·         Danau buatan (waduk) adalah danau yang dibuat oleh manusia.  Contoh : waduk Jatiluhur di Jawa Barat.
·         Danau terluas di Indonesia adalah danau Toba (1.773 km2).  Di tengah danau Toba terdapat pulau Samosir.
·         Danau terluas di pulau Sulawesi adalah danau Towuti (572 km2).  Di tengah danau Towuti terdapat pulau Luha

3. Rawa
·         Merupakan tanah yang rendah umumnya terletak di daerah pantai yang digenangi air.
·         Di rawa banyak tumbuh tumbuhan air yang mirip rumput.
·         Rawa bisa berupa bentangan luas atau sempit
·         Rawa ada yang berair tawar atau berair payau.
·         Kedalaman rawa yang berair tawar tergantung pada musim.
·         Kedalaman rawa yang berair payau tergantung dari pasang naik dan pasang surut.
·         Contoh :
a.    Rawa di bagian timur pulau Sumatara membentang dari propinsi NAD, Sumatra Utara, Riau, Jambi, hingga Sumatra Selatan.
b.    Rawa di pantai selatan Kalimantan Barat.
c.    Rawa di sekitar danau Tempe (Sulawesi Selatan).
d.    Rawa di daerah pantai hingga ke pedalaman Merauke.

4. Selat
·         Merupakan laut yang sempit yang menghubungkan 2 pulau atau lebih yang berdekatan.
·         Contoh :
a.    Selat Malaka (antara pulau Sumatra dan Malaysia)
b.    Selat Sunda (antara pulau Jawa dan pulau Sumatra)
c.    Selat Makasar (antara pulau Kalimantan dan pulau Sulawesi)
d.    Selat Bali (antara pulau Jawa dan pulau Bali)

5. Teluk
·         Merupakan bagian laut yang menjorok ke daratan.
·         Teluk berbentuk laut yang pantainya melengkung hampir mengitari perairan laut
·         Perairan di teluk tenang sehingga sering dibangun pelabuhan.
·         Contoh :  teluk Lampung, teluk Jakarta, teluk Balikpapan, teluk Bone, teluk Tolo, teluk Tomini (di pulau Sulawesi), teluk Cendrawasih, teluk Berau (di Papua).

6. Samudra
·         Merupakan laut yang sangat luas.
·         Samudra menghubungkan benua-benua.
·         Samudra digunakan untuk jalur lalu lintas kapal laut besar.
·         Contoh :  Samudra Hindia (di sebelah barat Indonesia) dan Samudra Pasifik (di sebelah timur Indonesia)
7. Laut
·        Merupakan kumpulan air asin yang menggenangi sebagian besar permukaan bumi dan memisahkan daratan menjadi beberapa pulau besar, pulau kecil, serta benua.
·        Permukaan air laut selalu bergelombang, berubah, dan bergerak.
·        Contoh :  laut Banda (laut terdalam di Indonesia), laut Arafura (di kepulauan Aru), laut Jawa (di pulau Jawa).

Selasa, 26 April 2011

Latihan BAHASA INDONESIA semester 2


BAHASA INDONESIA
KELAS                    : 4
SEMESTER           : 2
_____________________________________________________________________________________________________
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar !

1.       Pikiran utama sebuah karangan terdapat di setiap ....
2.       Gabungan dari beberapa paragraf akan membentuk ....
3.       Bagian karangan yang menjorok ke dalam disebut ....
4.       Bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam suatu kesatuan tema yang utuh disebut ....
5.       Awal nama kota ditulis dengan menggunakan ....
6.       Pengumuman dipasang di tempat ....
7.       Bahasa dalam pengumuman harus ... dan ...
8.       Membaca sebuah jadwal pelajaran harus dengan cara membaca ....
9.       Pantun yang isinya lucu disebut pantun ....
10.   Sebuah pantun terdiri dari ... baris.
11.   Dalam membuat pantun harus bersajak ....
12.   Bunyi akhir sebuah pantun disebut ....
13.   Satu paragraf terdiri dari satu kalimat utama dan beberapa ....
14.   Sampiran pada pantun terdapat pada baris ke ....
15.   Baris ke 3 dan 4 sebuah pantun menunjukkan ....
16.   ... Sari menari di panggung ? kata tanya yang menunjukkan waktu untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ...
17.   “Wah, bagus sekali lukisan ini !” Kalimat tersebut mengungkapkan ....
18.   Tsunami – Jepang – melanda – banjir – maret – bulan – pada
Kata-kata di atas jika disusun dengan tepat akan berbunyi ....
19.   Membaca pantun dengan cara bergantian disebut ....
20.   Roni dan kawan-kawan akan bermain bola di lapangan Rampal. Singkatan dari kata bercetak tebal adalah ....
21.   Pemberitahuan kepada khalayak ramai disebut ....
22.   Namanya adalah Agus Witjaksono, S.Pd. Singkatan dari apakah S.Pd tersebut ....
23.   Sisa-sisa kayu (serak) di garasi. Kata di dalam kurung seharusnya adalah ....
24.   Kata dasar dari pembagian adalah ....
25.   Setiap siswa selalu mempelajari hal-hal baru di sekolah. Kata mempelajari jika dipisah menurut suku kata adalah ....
26.   Mengajar dan mendidik adalah tugas dari seorang ....
27.   Dokter adalah pekerjaan di bidang ....
28.   Pengumuman sama artinya dengan ....
29.   Seorang anak harus rajin belajar dan membantu orang tua. Antonim dari rajin adalah ....
30.   P. Muji akan berangkat ke Surabaya naik bus, maka terlebih dahulu ia harus pergi ke ....
31.   Pratama akan menjemput Pakde nya yang datang dari Semarang. Pakde nya pergi naik kereta api. Pratama harus menjemput di ....
32.   Saat seseorang akan masuk ke terminal atau stasiun, maka terlebih dahulu ia harus membayar karcis masuk di loket ....
33.   Di saat kita membaca, maka harus memperhatikan tanda ....
34.   Rumput-rumput di lapangan (cabut) oleh anak-anak. Kata di dalam kurung seharusnya ....
35.   “Silahkan duduk di depan, Pak !” kalimat tersebut adalah bentuk kalimat ....
36.   “Jangan membuang sampah di sungai !” Kalimat tersebut adalah bentuk kalimat ....
37.   Pengumuman bisa disampaikan melalui radio dan televisi. Radio dan televisi termasuk media ....
38.   Koran, majalah dan tabloit termasuk ke dalam media ....
39.   Menyampaikan pesan bisa dilakukan dengan cara lisan dan ....
40.   Setiap hari Senin selalu dilaksanakan upacara bendera
Kalimat di atas yang tepat diakhiri dengan tanda baca .....
41.   Percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam lakon drama disebut ....
42.   Saat bertelepon harus menggunakan bahasa yang ....
43.   Makna kiasan sebuah kata disebut makna ....
44.   Makna sebenarnya disebut juga makna ....
45.   Paman lebih muda dari pada ayah. Antonim muda adalah ....
46.   Adiknya lebih pintar ... kakaknya. Kata sambung yang tepat adalah ....
47.   Pak Kamit menebang pohon ... kapak. Kata sambung yang tepat adalah ....
48.   Bapak dan Ibu Guru ... murid-murid yang sedang ujian. Kata sambung yang tepat adalah ....
49.   Jika ingin menjadi anak pandai
Jalan-jalan ke tepi pantai
Jangan lupa membawa tikar
Maka harus rajin belajar
Urutan pantun di atas yang benar adalah ....
50.   1) Aneka bunga ditanam di sana.
2) Tidak mengherankan jika bunga itu tumbuh subur.
3) Bu Mina suka menanam bunga di tamannya.
4) Bunga-bunga itu dirawatnya setiap hari.
Agar menjadi alenia yang baik, kalimat acak tersebut harus disusun dengan urutan ....

*********************** selamat mengerjakan  ***********************  

Senin, 25 April 2011

Kelestarian EKOSISTEM

Hutan Gundul, - Ekosistem Sungai Rusak

Sungai, dalam sejarahnya, telah memberi manfaat besar bagi umat manusia, hingga kini. Selain sebagai sumber air, sungai juga bermanfaat sebagai sarana perhubungan, sumber tenaga (listrik dengan PLTA _Pembangkit Listrik Tenaga Air), serta juga sebagai sumber pangan, karena menyimpan keragaman plasma nutfah.
Kerusakan lahan berhutan, yang kerap terjadi di daerah dengan kelerengan curam, berpengaruh terhadap kerusakan ekosistem sungai, yang hulunya ke arah hutan. Ini terjadi karena dalam daur hidro-orologis terdapat suatu rantai perjalanan air: mulai saat hujan hingga bermuara ke laut. Kawasan hutan yang dikategorikan sebagai daerah tangkapan air hujan, merupakan bagian dari mata rantai itu. Sebab, hutan pada daerah perbukitan dan pergunungan berfungsi sebagai penyimpan cadangan air hujan, sekaligus penyarin yang bekerja secara alami. Proses penyaringan dari berbagai strata vegetasi, disertai kemampuan vegetasi menahan laju erosi lapisan atas tanah, mampu mengurangi gangguan pada ekosistem sungai secara alami pula.
Beberapa bencana seperti erosi, pendangkalan sungai di hilir, penurunan kualitas air sungai serta kepunahan spesies, terjadi karena hutan yang berada di hulu mengalami penggundulan. Jika dilakukan secara besar-besaran, akan mempengaruhi persediaan air tanah pada musim kemarau. Ini terkait dengan fungsi hutan sebagai kantung (penahan) air. Pada daerah yang gradien muka air tanahnya tinggi, daerah itu akan mudah kekurangan air di musim kemarau. Alasannya, permukaan air sungai lebih rendah dari permukaan air tanah.
Akibat penggundulan hutan (deforestasi), selain berdampak pada sungai, secara tidak langsung juga mempengaruhi pertumbuhan pohon dan tanaman. Sebab, kandungan lengas tanah yang seharusnya cukup, menjadi berkurang karena air hujan lebih sedikit yang terinfiltrasi ke dalam lapisan tanah. Pengaruh lebih luas adalah berkurangnya populasi ikan di sungai.
Beberapa jenis ikan kurang mampu beradaptasi karena terjadi perubahan habitat secara cepat. Perubahan intensitas penetrasi sinar matahari, oksigen, kandungan mineral dan tingkat keasaman (PH), adalah beberapa penyebabnya. Dengan berkurangnya populasi ikan, ini juga berdampak secara luas pada siklus rantai makanan. Populasi satwa, di antaranya, akan ikut berkurang karena kehilangan makanan.
Menjaga kelestarian ekosistem sungai sama halnya dengan menghindari kepunahan generasi mendatang. Salah satu cara untuk mengantisipasinya adalah dengan mencoba ramah pada alam dan hutan yang masih tersisa. Manusia harus bijak dalam memanfaatkan sumberdaya alam, agar bisa diwariskan pada anak cucu, kelak. (Bobby Berlianto)
1,8 Juta Hektar Hutan Gundul
 Senin 18 September 2006 07:46:00
________________________________________
Author : Kompas
PALEMBANG, KOMPAS - Sekitar 1,8 juta hektar dari total 3,7 juta hektar kawasan hutan di Sumatera Selatan gundul akibat perambahan dan penebangan liar selama bertahun-tahun. Kerusakan hutan itu menganggu keseimbangan alam dan mengurangi daerah serapan air sehingga bisa memicu erosi, banjir, longsor, dan kekeringan.
Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Selatan (Sumsel) Dodi Supriadi, mengungkapkan hal tersebut di sela-sela Dialog Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL), di Palembang, Kamis (14/9). Hadir juga dalam acara itu Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Dukungan Pengawasan, Ahmad Sanusi.
Menurut Dodi Supriadi, 1,8 juta hektar yang gundul itu kondisinya memprihatinkan karena tidak ditumbuhi pohon-pohon besar yang bernilai ekonomis sekaligus memperkuat fungsi hidrologis bagi lingkungan. Kawasan itu hanya ditumbuhi semak belukar atau perdu yang tidak produktif. Kekayaan flora fauna pun hilang.
Di luar kawasan hutan, 2,3 juta hektar kawasan lindung milik masyarakat juga gundul. Kawasan yang umumnya berada di daerah aliran sungai (DAS) itu kehilangan fungsi menyimpan dan menahan air karena tidak ditumbuhi pepohonan besar lagi.
Untuk mengantisipasi kondisi itu, Pemerintah Provinsi Sumsel merehabilitasi 13.485 hektar hutan dan lahan selama tahun 2004-2005, dan saat ini sedang merehabilitasi 26.745 hektar. Rehabilitasi tahun 2007 ditingkatkan menjadi 69.500 hektar.
“Rehabilitasi dilakukan dengan menanam kayu-kayu hutan dan tanaman berbuah yang bermanfaat ganda. Kami usul, memasukkan tanaman karet sebagai kayu-kayuan. Masyarakat yang menanam karet di lahan kosong bisa ikut melestarikan lahan sekaligus menanen getah,” katanya.
Ahmad  Sanusi menilai, program GNRHL masih tersendat banyak masalah, bahkan sebagian tersangkut kasus dugaan korupsi. Program tersebut dinilai belum efektif selama masih terjadi perusakan hutan melalui penebangan liar dan perambahan.
“Kami terus memantau, kenapa pencurian kayu masih terus berjalan, padahal pengawasan sudah ditingkatkan? Pencurian kayu merugikan negara sampai ratusan triliun rupiah sekaligus menganggu lingkungan,” katanya.
Menurut Data Dishut Sumsel, total luas areal hutan di Sumsel 3,7 juta hektar terdiri dari 539.645 hektar hutan lindung, 711.778 hektar hutan konservasi, dan 2,5 juta hektar hutan produksi. Luas hutan itu terus menyusut dan rusak, terutama  akibat penebangan liar yang masih berlangsung hingga sekarang